Ini 5 Kesalahan Saat Mengoperasikan AC

JAKARTA (DP) – Mengoperasikan penyejuk udara (AC) terlihat memang gampang dan tak akan berpengaruh apa-apa terhadap pengemudi dan penumpang kendaraan. Padahal, ada beberapa kesalahan langkah yang membuat AC tak optimal bekerja.

Berdasarkan kajian tim pabrikan mobil Spanyol SEAT, beberapa pengemudi kerap melakukan kesalahan dalam mengoperasikan AC sehingga mengurangi efektivitas sistem penyejuk udara itu, seperti memicu panasnya udara di dalam kabin, memperburuk waktu reaksi dan kemungkinan memicu dehidrasi.

Perbedaan suhu hanya 10 °Celsius, yakni 35 °C berbanding 25 °C di dalam kabin dapat mengurangi waktu reaksi sebesar 20 persen, yang ekuivalen dengan kadar alkohol dalam darah sebesar 0,05 persen.

Dengan suhu udara di luar rata-rata di atas 30 °C di banyak negara belakangan ini, maka para pelaju di perkotaan dan pelancong bisa berisiko mengalami dehidrasi.

Mobil yang diparkir di bawah terik matahari, suhu kabinnya dapat mencapai 60 °C. Untuk menurunkan suhu kabin sebelum masuk ke mobil, kata Ángel Suárez, seorang insinyur di SEAT Technical Center, segera buka pintu dan turunkan jendela selama semenit sebelum menghidupkan AC. Langkah ini untuk menurunkan suhu kabin secara alami.

Kemudian, ketika penumpang belakang mengaku tak merasakan embusan udata dingin dari AC, jangan arahkan embusan udara langsung ke bagian wajah, melainkan diarahkan ke atas. Lubang ventilasi harus diarahkan ke atas, sehingga udara dingin dapat mengalir ke seluruh bagian kabin dan dapat mencapai semua penumpang secara konsisten.

Berikut lima kesalahan yang kerap dilakukan pengemudi saat menghidupkan AC:

1. Memilih mengaktifkan air recirculation/sirkulasi udara
Dengan memilih cara ini akan membuat jendela berembun (terutama pada pagi dan malam hari) dan menghalangi pandangan. Sekarang banyak mobil yang sudah memiliki pilihan ‘Auto’, yang dapat mengatur sendiri embusan udara untuk mencegah timbulnya embun seraya menjaga pengemudi dan penumpang tetap merasakan udara sejuk.

2. Mengarahkan embusan udara ke wajah
Ini sering dilakukan, karena wajah kita akan cepat terasa dingin. Tetapi itu sebenarnya kontra-produktif dan menghambat aliran udara merata ke seluruh kabin. Jika mengarahkan ventilasi udara ke atas, maka embusan udara dingin dapat efektif menyebar ke seluruh kabin dan memungkinkan udara sejuk itu mencapai seluruh penumpang.

3. Mengaktifkan AC pada posisi paling dingin ketika masuk mobil
Ketika masuk mobil yang suhu kabinnya panas, jangan langsung menghidupkan AC pada posisi maksimum. Karena, dengan menyalakan AC langsung tanpa membuka jendela, hanya akan mensirkulasikan udara panas. Cara yang benar adalah, buka pintu, turunkan jendela beberapa menit dan kemudian tutup pintu seraya menyalakan AC.

Mengemudi dalam kondisi suhu kabin panas dan dehidrasi, sama saja kondisi tubuh layaknya dalam pengaruh alkohol.

4. Tidak melakukan perawatan rutin
Seperti layaknya oli, ban dan minyak rem, sistem penyejuk udara (AC) juga butuh perawatan rutin. Tidak mengganti filter udara di kabin setiap 16.000 hingga 24.000 kilometer dapat memicu kinerja AC mobil tidak efektif.

5. Tidak menyalakan AC pada pagi hari
Saat musim kemarau, suhu udara pada pagi hari biasanya dingin. Kondisi ini kerap membuat pengemudi tidak menyalakan AC. Padahal, lebih baik AC dinyalakan meski suhu di luar kabin dingin. Karena dengan AC menyala, jendela tidak akan berembun saat suhu di luar mobil mulai meningkat. [dp/TGH]

Previous articleMenangi GP Jerman, Hamilton Unggul 40 Poin dari Vettel
Next articleApartemen Mewah Ini Punya Garasi di Tiap Unitnya