Perluasan Ganjil-Genap Berlanjut Hingga Oktober, Sabtu-Minggu Tidak Berlaku

JAKARTA (DP) – Perhelatan akbar olahraga Asian Games 2018 akan berakhir pada 2 September nanti. Meski begitu, Indonesia bakal menghadapi ajang yang tak kalah seru yaitu Asian Paralympic Games, 6 – 13 Oktober mendatang.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan terus melanjutkan kebijakan perluasan ganjil-genap hingga ajang itu berakhir. Namun, kebijakan ini tidak berlaku pada akhir pekan (Sabtu-Minggu).

“Kebijakan kami adalah Pemprov DKI akan meneruskan pembatasan lalu lintas sistem ‘gangen’ (ganjil-genap) sampai selesainya Asian Paralympic Games 13 Oktober,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/8) lalu.

Meski ajang Asian Para Games bakal digelar pertengahan Oktober mendatang, namun sepanjang September nanti, kebijakan gangen tetap diteruskan agar warga tidak kaget atas penerapan tersebut.

“Ini mempermudah pengelolaan lalu lintas dan menjaga kebiasaan yang sudah terbangun selama Asian Games. Sebab kalau kami lakukan jeda lalu kemudian harus menegakkan aturan lagi jadi susah,” ucap Anies.

Anies mengatakan ganjil-genap di Jalan Metro Pondok Indah akan tidak diberlakukan. Sedangkan untuk Jalan Benyamin Sueb, akan tidak diberlakukan hanya saat sebelum Asian Para Games.

“Di Jalan Metro Pondok Indah tidak berlaku karena di sana nggak ada kegiatan paralimpik. Kedua, Jalan Benyamin Sueb tidak diteruskan selama bulan September, tapi menjelang Asian Paralympic diberlakukan karena itu jalur (menuju) Wisma Atlet,” kata Anies.

Lebih lanjut Anies mengatakan, perluasan ganjil-genap tidak diberlakukan pada Sabtu-Minggu. Kebijakan ini dimulai setelah Asian Games selesai. “Juga tidak berlaku di hari Sabtu dan Minggu,” tambah Anies.

Anies meminta warga tidak berspekulasi terkait perluasan ganjil-genap yang dipermanenkan. Menurutnya, perluasan ganjil-genap hanya kebijakan jangka pendek.

“Di banyak negara, terbukti kebijakan ini memunculkan perilaku jual-beli mobil yang berubah. Pertama, tadinya punya satu mobil jadi punya dua, berikutnya adalah efek ekonomi kita nggak merugikan secara ekonomi,” tandas Anies. [dp/MTH]

Previous article‘Anak Asuh’ Bridgestone Indonesia Kembali ke Habitat Aslinya
Next articleGak Ada Waktu Servis Motor? AHASS Mobile Service Jawabannya